Sunday, November 30, 2008

Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:"Sesungguhnya Allah S.W.T tidak memandang kepada rupa paras dan harta benda kamu tetapi Allah hanya memandang kepada niat hati dan amalan-amalan kamu."
(Riwayat Muslim)



Katakanlah: "Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dialah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

(Surah Az-Zumar: 53)



"Wahai umat manusia! Sesungguhnya sudah datang kepada kamu al-Quran yang menjadi nasihat pengajaran daripada Tuhan kamu, dan yang menjadi penawar bagi penyakit batin (hati) yang ada dalam dada kamu dan menjadi hidayah petunjuk untuk keselamatan serta membawa rahmat bagi orang beriman."

(Surah Yunus: ayat 57).



"Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Kerana sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan.

Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis dzikir yang akan memberi ketenteraman jiwa.


Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mahu bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.


Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar.


Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rezki, jabatan atau kedudukan, pasti akan Allah sampaikan. Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki. Meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.



"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.."

(al-Hadiid: 22-23)



Demikian juga bagi soal terhadap jodoh. Kadang kita tak sedar kite meminta kepada Allah tentang jodoh kita, bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar meminta kepada Allah: "Pokoknya harus dia Ya Allah! Harus dia, karena aku sangat mencintainya." Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak menghulurkannya, tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah karena niat kita yang terkotori.


Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah:


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui."

(al-Baqarah: 216)



Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar perlu, bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang Mu'min tidak hidup untuk dunia, tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya iaitu hidup di akhirat kelak.


Sesungguhnya telah Allah khabarkan :


Kami befirman," Turunlah kamu semua dari syurga ! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

(al-Baqarah:38)


Sesungghnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabi'in, siapa saja (di antara mereka )yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut dan mereka tidak bersedih hati.

(al-Baqarah:62)


Kadang jiwa ini berasa takut jika tidak dapat memilki apa yang ingin dimiliki dan berasa sedih kerana tidak memiliki apa yang ingin dimiliki. Sedangkan telah Allah beritahu, andainya jiwa ini beriman, yakin akan ketentuan Nya, dan mengikut segala petunjuk Nya, maka tidak akan ada rasa takut dan bersedih dalam jiwa ini. Allah tidak memberi apa yang jiwa ini mahu, tetapi Dia memberikan apa yang jiwa ini perlu, kerana Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.


Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

Tuesday, November 18, 2008

Alhamdulillah..

Alhamdulillah aku masih lagi bernyawa.. Terima kasih ya Allah kerana mengizinkan aku bernafas dan hidup di bumiMu ini..Aku bersyukur diatas segala nikmat yg telah Kau berikan..

Tak tahu kenape,tapi pagi ni hati ini tergerak untuk wat blog..Sesungguhnya hati dan jasad ini adalah milik Allah..Tiada apa yang perlu dibanggakan kerana smuanye milik Allah..Ilmu yang aku peroleh pun segalenya milik Allah..Tiada yg lebih hebat dan berkuasa melainkan Allah..

Ya Allah, terlalu besar nikmatMu padaKu.Bantulah aku dalam menyampaikn risalahMu dan berilah kekuatan padaku untuk memikul tanggungjawab yang telah Kau amanahkan padaku..petunjukMu adalah amat berharga bagiku agar tiada penyesalan dihujung nyawaku..